We Never Know

"Senyuman muu yang indah bagaikan candu ingin ku lihat walau dari jauhh" para hawa menyanyi dengan merdu di kelas diwaktu istirahat. Namun, Emma menikmati bekal sambil berbincang dengan Greta dan Mila. 

"Gimana kak Rey?" Mila "Udahlah gua lagi ga mood bahas dia" langsung memasang muka cemberutnya "Tapi tadi pagi lu ketemu dia?" Greta menegaskan lagi "Ya ketemu tapi gitu ga nengok ke gua" Emma dengan nada pasrahnya "Ganteng si tapi belagu" Greta  sudah greget dengan tingkah laku Rey.

Vincent Ivander Zachrey biasa dipanggil Rey merupakan tetangga Emma, namun beda sekolah. Keluarga mereka cukup dekat. Tapi tidak dengan Emma dan Rey. Rey selalu acuh dengan Emma.

Emma membuka gerbang dan berpapasan dengan Rey yang sedang mengeluarkan motor vespanya. Tidak ada senyuman yang terpancar di kedua orang itu, bahkan Rey tidak menengok sedikit pun ke arah Emma. Tapi dalam lubuk hati Emma yang paling dalam ada getaran yg kencang mengalir di tubuhnya.

Katanya, pacaran di masa-masa akhir sekolah itu indah ya? Emma sama sekali belum merasakan menjalin hubungan asmara di masa putih abu, padahal dia mengayal pulang sekolah langsung ke blok m sambil menikmati em gelato. Kalau ditanya "kenapa ga pernah pacaran?" Emma pasti menjawab "ga ada yang suka sama gua, ga ada yang naksir gua". Padahal dia hanya fokus kepada satu cowo yaitu Rey.

Sampai di kamar Emma terus membayangkan wajah Rey. Emma tidak tau kapan perasaan itu akan terbalas. Rey terkadang memberi sinyal-sinyal. Namun membuat ambigu.Walaupun kita sempurna tapi bukan kita orang yang dia inginkan kita bisa apa.

Disisi lain Rey sebenarnya sadar akan keberadaan Emma. Rey tau kalau Emma suka pada dirinya tapi Rey ga mau membalas perasaan Emma dengan maksud kasihan. Rey selalu memperhatikan Emma tanpa Emma sadari. Rey masih belum menyadari bahwa ternyata dirinya juga menyukai Emma sejak lama, bahkan sejak pertemuan pertama.

Rey ga pernah bisa menatap Emma terlalu lama. Karena menurut Rey itu tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

Cinta hadir secara tiba-tiba tanpa kita sadari bahkan terkadang, kita harus merasakan kehilangan terlebih dulu.

Postingan populer dari blog ini

Pengecut